Title : Acident
Idea by : +Leo and ArtFa
Written by : +Leo
“ aq akan melindungi mu “
Terlihat fath berbicara kepada seorang laki laki yang duduk di kursi kerjanya sembari memandang kerah kota dari jendela ruangannya.
“ huh! Aq bukan anak kecil, kau tidak perlu berlebihan “
Fath diam tidak kembali berkomentar, setelah itu membalikan tubuhnya
“ panggil aq jika kau membutuhkan q. aq akan pergi ketempat teman “
Setelah itu fath melangkahkan kakinya pergi meninggalkan ruangan. Sedangkan yang diajak bicara tidak kembali menjawab, hanya diam dan terlihat dirinya mempunyai wajah yang sama dengan fath, hanya saja kulitnya terlihat lebih pucat, wajahnya terlihat memendam sesuatu yang hanya dirinya saja yang tau. Brian. Brian melirikan matanya setelah itu menutupnya pelan
‘ aq ingin semuanya segera berakhir, kehidupan ini, membosankan “
-.-.-.-.-
“ kak fath, jangan melamun “
Leo menutup mata fath dari belakang, membuat fath agak sedikit kaget dan sadar dari lamunannya
“ aq tidak melamun “
Fath melepakan tangan leo dari matanya, setelah itu melirik leo dengan tatapan nakalnya
“ aq hanya sedang memikirkan sesuatu “
“ memikirkan apa? “
Leo menengklengkan kepalanya melihat fath heran, ini mungkin hanya perasaanya tapi fath terlihat berbeda dari biasanya.
“ memikirkan kenapa rumput itu hijau “
“ eh? “
Leo mengerutkan keningnya
“ itu takdir sepertinya “
Fath tidak kembali menjawab dan hanya tertawa.
-.-.-.-
Sebuah gelas meluncur begitu saja dari tangan fath, refleks tangan fath bergerak namun entah kenapa, waktu berjalan begitu cepat sehingga gelas itu hancur membentur lantai tanpa sempat kembali diraihnya. Di waktu yang bersamaan, di tempat yang berbeda, terlihat asap mengepul keudara, diikuti oleh suara sirine ambulans, terjadi kecelakaan antara mobil sedan dan juga truk pengangkut barang, terlihat si pengendara mobil sudah tidak sadarkan diri karena benturan keras dikepalanya, darahnya mengucur sempurna membelah wajahnya yang pucat, wajah yang sama dengan orang yang sekarang sedang memandang pecahan gelas di bawahnya dengan wajah yang tegang.
“ fath? “
Sebuah tepukan dipundak fath membuat fath langsung terperanjat dan berbalik pada orang yang menepuknya.
“ ren “
“ kau baik baik saja? Kau seperti orang yang sedang sakit perut “
“ howard, dimana howard? “
Fath melihat sekeliling, wajahnya pucat dengan tubuh yang gemetaran kecil, seperti seorang buronan kabur dengan polisi yang akan segera menangkapnya, gelisan dan juga tidak tenang.
“ howard? Dia sedang bersama jasper di belakang “
‘ oke, thanks “
Fath pergi begitu saja
“ hei, kau baik baik saja? “
ren bertanya sedikit teriak, namun fath tidak menjawab dirinya terlalu focus pada pikirannya, ren mengerutkan keningnya heran, setelah itu tidak sengaja melihat pecahan gelas di depannya, membuatnya trdiam kecil
“ sesuatu terjadi “
Ren bergumam kecil, setelah itu membereskan pecah gelas di depannya dengan anginnya
“ ini akan gawat jika seth mengetahui salah satu barang di rumah rusak “
“ kau mengatakan sesuatu? “
“ glek “
-.-.-.-.-
Terlihat hikaru memperhatikan fath yang sedang menghampiri howard dan juga jasper dari jendela kamarnya, wajah hikaru terlihat datar dan juga tidak berexpresi melihat wajah tegang dan juga khawatir fath.
“ howard, aq butuh bantuan mu “
“ apa? “
Howard menoleh kearah fath sembari memeluk anak cheetah yang berumur 3 bulan
“ antar aq ke archangel “
“ archangel? Untuk apa? “
“ aq ingin memastikan sesuatu “
Howard tidak langsung menjawab dirinya masih memperhatikan fath dengan serius tak lama memberikan anak cheetah itu pada jasper.
“ ayo pergi “
Ketika howard akan memegang fath, tiba tiba saja ponsel fath berdiring, fath mengambil ponselnya dan melihat no telfon yang tidak dikenalinya memanggilnya.
“ ya “
Fath menganggat panggilannya, dan dalam beberapa detik pupilnya mengecil dan seperti ada sesuatu yang mesuk kedalam tubuhnya yang membuat tubuhnya gemetaran.
“ ya, aq segera kesana “
Setelah itu fath menutup panggilannya dan melirik howard
“ archangel hospital “
Mendengar suaranya yang bergetar, tanpa pikir panjang howard langsung menarik tangan fath dan langsung menghilang, sedangkan jasper hanya diam menyipitkan matanya
“ apa kau bisa tebak apa yang terjadi? “
Jasper bicara pada cheetahnya
“ grr “
“ ya, sepertinya sesuatu yang lumayan serius “
Jasper melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah diikuti oleh cheetah, sedangkan hikaru masih terlihat memperhatikan tak lama berjalan pergi..
DISSOLVE / FADE OUT.
Tidak ada yang berkomentar, semua hanya diam setelah mendengar apa yang fath inginkan, menjadikan saudaranya sama dengan dirinya, untuk menghindarkannya dari kematian. Caril terlihat menutup matanya berfikir begitupun seth, hikaru hanya berdiri begitu saja disamping seth tanpa memasang expresi apapun. Ren yang melihat langit langit ruangan dan hyo yang memandang fath yang terlihat kacau
“ ini sudah hal yang di tentukan “
Seth kembali bicara
“ kami tidak bisa melakukan apapun untuk merubahnya “
Wajah seth terlihat serius dan juga matanya yang tajam, membuat fath tidak tau apalagi yang harus dilakukan.
“ aq tidak ingin kembali kehilangan “
Fath bicara pelan, menundukan wajahnya.
“ ini memang terdengar bodoh dan juga egois, namun aq hanya ingin menolong saudara q, aq ingin dia tetap hidup dan merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya “
Fath mengepalkan tangannya, caril membuka matanya tak lama berdiri di depan fath
“ aq ingin dia berada di ruang perawatan q malam ini “
Mendengar itu fath mengangkat wajahnya dan melihat caril dengan matanya yang hampir saja menangis.
“ lakukan apa yang kau inginkan “
Caril melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan, namun ketika dirinya akan membuka pintu, langkahnya berhenti dan agak melirik fath
“ lakukan dengan cepat “
Fath masih diam tak lama mengangguk mengerti. Terlihat selintas kebahagiann tergambar di wajahnya.
“ kau akan melakukannya sendiri? “
ren melirik fath, fath tidak langsung menjawab dan malah terlihat bingung
“ jika kau mau, aq dan hyo akan membantu “
-.-.-.-.-
Hikaru berdiri disamping jendela dan memperhatikan fath, hyo dan Ren yang sudah pergi meninggalkan rumah dengan mobil Ren yang lumayan besar.
“ kenapa kau membiarkan mereka melakukannya? “
Hikaru bicara dengan wajah yang datar sembari memperhatikan sesuatu dibwahnya, mendengar itu seth tersenyum kecil dan berdiri
“ tidak ada alasan untuk menghentikan mereka “
Seth berjalan keluar dari ruangannya dengan hikaru yang sudah memandangnya dengan wajah tanpa expresinya
-.-.-.-.-
“ tidak ada kemungkinan 100% untuk hal ini “
Caril bicara pada fath dengan wajah serius, fath tidak langsung menjawab dan menolehkan wajahnya pada brian yang masih terbaring
“ apa yang akan kau lakukan padanya? “
“ aq akan membunuhnya “
Mendengar itu fath langsung menoleh pada caril yang sudah berdiri dengan wajah bingung
“ apa maksud mu? “
“ aq akan membunuhnya “
Caril menyimpan telunjuknya di dada brian setelah itu menariknya membuat rute yang sesuai dengan aliran darah sembari merasakan semuanya
“ aq akan membunuh semua system selnya “
Fath hanya diam memperhatikan caril
“ semua tergantung Brian, apakah dia bisa bertahan atau tidak, dan apakah tubuhnya menerima darah kami atau tidak.. berdoa saja “
-.-.-.-.-.-
Terlihat seorang wanita masuk kedalam pekarangan rumah, berwajah cantik dengan rambut pink rose lurus, mata merah menyala dan juga kulitnya yang terlihat natural, Chynthia C. casttleland. XoR. Power : positive energy..
“ grauu “
Tiba tiba saja cheetah yang sedang beradi diruang tengah mengaum, membuat jasper kaget dan melihat kearah auman cheetah, jasper diam, matanya langsung berbinar melihat chynthia sudah berdiri di mulut ruangan dengan senyuman hangatnya
“ kakak! “
Jasper berlari dan langsung memeluk chynthia dengan erat.
“ bagaimana keadaan mu? “
“ baik, aq tidak tau jika kakak akan kemari “
“ caril memanggil q “
Chynthia tersenyum dan mengusap rambut jasper dengan lembut dan melirik hyo yang sudah berdiri di belakang jasper melihatnya dengan senang, chythia mendekati hyo dan mengusap pipinya
“ anak besar ini tidak member q sambutan? “
“ aq sudah melakukannya “
Hyo tersenyum kecil begitupun chynthia yang melihatnya
“ oke, sudah cukup kalian bermesraan di depan q “
Ren mendekati chynthia, chynthia hanya tertawa kacil melihat teman kekasihnya ini, namun ketika ren akan memeluk chynthia, chynthia menghindar, sehingga ren hanya memeluk angin.
-.-.-.-.-
Cklek, pintu terbuka membuat fath langsung menoleh kearah pintu begitupun caril yang sedang menulis sesuatu.
“ chynthia, kau datang “
Caril menghampiri chynthia dan memeluknya kecil
“ tentu saja “
Chynthia tersenyum melihat caril setelah itu fath dan juga brian
-.-.-.-.-.-
Fath berjalan menuruni tangga, namun kakinya langsung berhenti ketika melihat leo yang sudah menunggunya dibawah tangga
“ kak fath, apa kak fath baik baik saja? “
Fath diam, tak lama tersenyum kecil sembali kemnbali melangkahkan kakinya
“ tentu saja, terima kasih “
Fath mengucek rambut leo
“ syukurlah, aq khawatir “
“ semua baik baik saja “
Fath kembali tersenyum dan leo mengangguk kecil
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“ apa dia bangun? “
Fath bergumam kecil melihat brian yang bangun, tidak tergambar emosi apapun di wajahnya, wajahnya datar dengan tatapan yang kosong. Fath melirik seth yang berdiri disampingnya, sedangkan seth menjawab tanpa memalingkan wajahnya dari kaca besar di depannya, melihat caril dan juga chynthia yang sedang melakukan persiapan
“ dia sekarang sama seperti bayi, tidah tau apa apa dan kepalanya kosong “
Fath memperhatikan seth tak lama kembali memperhatikan brian yang sedang duduk di ranjangnya.
“ bagaimana perasaan mu? “
Caril melihat brian, namun tidak ada repson apapun dari brian, dan memang itu yang diharapkannya.
“ baiklah, ayo mulai “
Caril mengambil cairan bening dan menyuntiknya dengan suntikan
“ cairan khusus yang terbuat dari darah XoR, hal ini yang akan menentukan segalanya “
Caril bicara sendiri sedangkan chynthia masih diam memperhatikan, caril menarik tangan brian dan menatapnya dengan serius
“ jangan kecewakan saudara mu “
Caril menyuntikan cairannya, memasukannya kedalam aliran darah dan ketika cairan itu bertemu dengan darah merah, cairan itu langsung memakannya namun dirinya langsung menjadi seperti darah merah yang baru saja di makannya.
“ pengambilan kembali memory “
Caril bicara sembari melihat reaksi brian yang terlihat rasa sakit mulai tergambar di wajahnya
“ khh “
“ dia kesakitan? “
Fath menempelkan wajahnya melihat brian yang terlihat bereaksi dengan cairannya, ringisan yang perlahan berubah menjadi teriakan, rasa seperti terbakar hidup hidup dan juga rasa sakit yang lebih menyakitkan daripada apapun. Fath diam melihat itu mengepalkan dadanya, merasakan kesakitan berian yang entah kenapa begitu terasa dan juga nyata.
“ kh “
Fath berkeringat dengan tangan yang dikepalkan, seth melirik fath setelah itu kembali melihat brian
“ penghancuran system sel, pembersihan dan juga penggantian darah, semua sel akan di copy, setelah itu penyesuaian terhadap jantung “
Caril bicara menjelaskan, teriakan brian semakin keras, chynthia memperhatikan
“ dan ini adalah fase paling menyakitkan…. Penyesesuaian system darah baru di otak “
“ tsk “
Fath menutup matanya dan membuang wajahnya
“ brian “
Teriakan brian berhenti, terlihat perlahan darah mengucur dari hidung brian, brian diam, melirik caril tak lama langsung kembali kehilangan kesadarannya.
Hening. Caril memperhatikan brian sedangkan chynthia membersihkan hidungnya.
“ apakah selesai? “
“ ya, pindahkan dia keruang biasa “
Cari menjawab singkat setelah itu keluar, sedangkan fath masih terlihat tegang melihat saudaranya yang kembali tidak sadarkan diri.
“ apakah berhasil? “
Fath melirik seth
“ berharaplah “
Seth tersenyum kecil setelah itu meninggalkan fath yang masih memperhatikan brian. Namun fath langsung menoleh saat caril keluar dari ruangan khususnya
“ bagaimana? ‘
Fath mendekati caril, cari membuka bajunya dan kembali memakai baju dokternya
“ qt tunggu hasilnya, semoga saja semua sesuai dengan apa yang kau inginkan “
Fath diam, tak lama mengangguk mengerti.
-.-.-.-.-.-
Keadaan gelap, terlihat brian tertidur begitu saja, brian perlahan membuka matanya, setalah itu bangun dan mencoba mengingat sesuatu, namun dirinya tidak mengingat apapun.
“ dimana ini? “
Brian melihat sekitar, gelap dan tidak terlihat apapun, brian berdiri dan berjalan, namun selama dan sejauh apapun dan selama apapun dia berjalan, dirinya tidak kunjung menemukan apapun
“ ada apa ini? “
Brian menghentikan langkahnya dan berdiri begitu saja
“ apa aq…. Mati? “
Brian bergumam sendiri, hening, hening hening, brian masih belum bergerak. Namun tiba tiba saja dirinya melihat cahaya merah di ujung matanya, brian diam, tak lama langsung berlari menuju cahaya itu, namun, tidak ada perubahan, jarak cahaya itu tidak kunjung mendekat ataupun bergerak, brian hanya melihat cahaya itu di ujung matanya
“ siapapun, beritahu aq apa yang sedang terjadi!!!! “
Brian memegang kepalanya dan jatuh berlutut, wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya yang gemetaran
“ kenapa bisa seperti ini? Kenapa aq tidak bisa mengingat apapun “
Namun tiba tiba saja brian melihat Fath di kepalanya. Brain langsung diam terhenyak
“ Fath.. “
“ ng? “
Fath yang sedang duduk disamping brian langsung terhenyak
“ ada apa? “
Chynthia yang sedang memeriksa keadaan brian langsung melihat fath heran
“ aq mendengar Brian memanggil q “
Chynthia tidak langsung menjawab dan malah tersenyum kecil
“ sekarang giliran mu untuk memanggilnya “
“ eh? “
Fath diam memandang chynthia tidak mengerti
-.-.-.-.-
Mata itu perlahan terbuka, mengerjap kecil, setelah pandangannya jelas, mata itu melirik kearah sampingnya, melihat sesorang yang tadi menariknya dari kegelapan, pemilik mata itu diam tidak berkomentar, setelah itu kembali menutup matanya..
-.-.-.-
“ brian!!! Kau hidup!! “
Fath memandang brian yang sedang diperiksa oleh caril dengan tatapan berbinar, namun brian memandangnya dengan datar setelah itu melirik caril dengan lirikan aq – tidak – mengenalnya.
“ aq tidak percaya jika ini akan berhasil “
Caril mulai bicara
“ tubuh mu bisa menerima darah kami “
“ darah kami? “
“ ah, kau belum mengetahuinya, fath nanti akan menjelaskannya pada mu “
Brian diam tak lama menyadari sesuatu
“ aq butuh dokter q “
“ tidak lagi “
Caril membereskan peralatannya, setelah itu melirik brian sebelum meninggalkan ruangan
“ kau bagian dari ‘ kami ‘ sekarang “
Setelah mengatakan hal yang brian yang tidak mengerti, caril meninggalkan ruangan. Hening.
“ bagaimana perasaan mu? “
Fath duduk di kursi dan melihat brian
“ syukurlah, aq bisa kembali melihat wajah datar mu, ahahahahaha “
“ katakan, apa yang sudah terjadi “
-.-.-.-
“ huh! “
Brain mendengus kecil mendengar penjelasan fath, antara percaya dan tidak percaya, brian tidak berkomentar apapun. Hening, fath melirikan matanya ke samping dan brian meliriknya, tidak ada yang tau apa yang berada dikepalanya, senang ataukah sebaliknya, hening. Bahkan fath yang biasanya banyak bicarapun, terlihat berbeda.
thanks to +Leo
0 komentar:
Post a Comment
saran dan komentarmu sangat membantu untuk membuat blog ini makin baik dan berisi^^